Sebagai awal dari pengenalan Ajaran Buddha, sesi Pelatihan Dharmaduta Muda Angkatan III pada tanggal 6 Agustus 2019 diisi dengan pembahasan mengenai perjalanan hidup Buddha Gotama dan konsep tentang Buddha, Bodhisatva dan Arahat sehingga peserta memahami kisah hidup Buddha Sakyamuni dan memahami konsep dan pengertian tentang Buddha , Bodhisatva dan Arahat.


Setelah menikmati konsumsi yang telah disediakan, pelatihan dimulai pukul 19.00 WIB dengan dibimbing oleh UP. Khemadassi Densi Ginting, S.Ag. Dalam penyampaian biografi Buddha Gotama, Bapak Densi Ginting menjelaskan proses kelahiran seorang manusia agung, dimana benih kebuddhaan-Nya dalam kehidupan sebagai Pangeran Siddharta, telah disempurnakan dalam kehidupan-kehidupan yang tidak terhingga banyaknya dimulai dari tekad dan ikrar yang disampaikan dihadapan Buddha Dipankara. Cinta kasih yang dimiliki seorang Buddha adalah melampaui nalar manusia biasa dalam perjuangan-Nya untuk membebaskan semua makhluk dari samudra penderitaan.

Pembahasan mengenai konsep Buddha, Bodhisatva dan Arahat dilanjutkan pukul 20.00 WIB, oleh UP.Amat Wijaya, S.Ag.,selaku instruktur. Bapak Amat Wijaya menyampaikan bahwa walaupun sebagai manusia masih memiliki kekotoran batin, dalam Sutra disebutkan bahwa setiap makhluk memiliki benih kebuddhaan , oleh karenanya , penting bagi kita untuk tidak menganggap remeh diri sendiri karena kita berkesempatan mencapai kebuddhaan.


Setelah pembahasan teoritis, suasana dalam ruangan semakin bersemangat dengan pertanyaan- pertanyaan dari instruktur dan peserta pelatihan. Walaupun sesi pelatihan telah berakhir, peserta tetap semangat untuk menyampaikan pertanyaan- pertanyaan mereka.

Dalam Buddhanussati, Buddha dijelaskan sebagai Yang Mahasuci, Yang telah Mencapai Penerangan Sempurna, Sempurna Pengetahuan serta Tindak tanduk-Nya, Sempurna Menempuh Jalan ke Nibbana, Pengetahu Segenap Alam, Pembimbing Manusia yang Tiada Taranya, Guru para Dewa dan Manusia , Yang Sadar, Yang Patut Dimuliakan. Dengan melihat sisi perjalanan hidup Buddha Gotama, semoga keyakinan dalam Triratna terus tumbuh dalam diri setiap peserta.(MH)