Berbagai pembekalan pengetahuan diajarkan dalam pelatihan Dhammaduta Muda Angkatan III / 2019, yang berlokasi di Vihara Dhamma Cakra Buddhist Center, tidak menurunkan semangat dari para peserta pelatihan Dhammaduta Muda. Hal ini terlihat dari kehadiran para peserta Dhammaduta Muda yang aktif hadir walaupun beberapa dari mereka harus menyempatkan diri dari aktivitas selesai bekerja karena para peserta dari berbagai kalangan seperti karyawan, mahasiswa dll.


Pada tanggal 23 Agustus 2019, kali ini dalam sesi pertama, para peserta pelatihan Dhammaduta Muda di bekali dengan pengetahuan tentang organisasi-organisasi Buddhist dan narasumber yang membawakan pelatihan adalah Up Ir. Sutopo Saddha Jaya yang merupakan ketua Majelis Buddhayana Indonesia bagian Sumut. “Bangun dari ketidaktahuan menjadi tahu”, itulah yang dikatakan oleh Up Ir. Sutopo agar para peserta Dhammaduta Muda membangkitkan semangat untuk belajar Dhamma.

Dalam pelatihan ini, beliau menjelaskan sejarah dari berdirinya organisasi-organisasi Buddhist di Indonesia. Hal ini bertujuan agar wawasan dari para peserta pelatihan Dhammaduta Muda bisa lebih banyak serta dapat membantu mereka di saat berceramah memilih topik yang sesuai dengan pandangan organisasi-organisasi Buddhist masing-masing. Hal ini dikarenakan setiap organisasi-organisasi Buddhist memiliki sistem dan pandangan yang berbeda walaupun pada akhirnya memiliki tujuan yang sama.


Dalam pelatihan ini juga turut hadir istri dari bapak Up Ir. Sutopo yakni Ibu Mariena, D.Md yang merupakan alumni Dhammaduta Muda Angkatan I. Dalam kesempatan ini, beliau memberikan motivasi kepada para peserta Dhammaduta Muda angkatan III/2019 agar tetap bersemangat mengikuti pelatihan ini.


Pada sesi kedua, walaupun dalam waktu yang lebih singkat dibanding sesi pertama tetapi pembekalan ini tidak kalah pentingnya bagi para peserta Dhammaduta Muda yakni pemahaman tentang Tilakkhana. Topik ini disampaikan oleh narasumber kedua yaitu Up Darsono Jaya Sasa, wakil dari ketua Majelis Buddhayana Indonesia Provinsi Sumatera Utara.

Tilakkhana yang terdiri dari Anicca (ketidakkekalan), Dukkha (penderitaan) dan Anatta (ketidak-aku-an). “Walaupun ini merupakan topik yang sudah pernah dipelajari ketika kita berada disekolah tetapi perlu kita renungkan agar bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari”, itulah yang disampaikan oleh Beliau yang merupakan guru pengajar di Sekolah Tinggi Agama Buddha Bodhi Dharma.

Dalam pelatihan ini terdapat interaksi antara pengajar dengan peserta pelatihan Dhammaduta Muda dan diakhir sesi Up Darsono Jaya Sasa menyampaikan harapan agar para peserta Dhammaduta Muda Angkatan III / 2019 tetap semangat karena menjadi Dhammaduta karena merupakan pengalaman hidup untuk mengembangkan daya-daya positif. (DS)