Setelah berbagai kegiatan perkenalan dan evaluasi, para peserta pelatihan Dharmaduta Muda Angkatan III/2019 diberikan pembekalan terkait dengan pengetahuan Dharma. Hal ini bertujuan agar dapat menghasilkan Dharmaduta yang berwawasan dan memiliki bekal bahan penyampaian ceramah terkait Buddha Dharma yang baik.

Salah satunya pembekalan yang diberikan adalah Pengetahuan Perkembangan Agama Buddha di Dunia serta topik Candi Borobudur dan Eksistensi Agama Buddha di Indonesia yang disampaikan oleh narasumber Romo Pandita Lamirin MM., M.Pd.B., CPS®., CHt. Kedua topik menarik tersebut diberikan pada hari Jumat, 9 Agustus 2019. Romo Pandita Lamirin MM., M.Pd.B., CPS®., CHt sendiri merupakan seorang dosen dan Ketua Sekolah Tinggi Agama Buddha Bodhi Dharma serta seorang Hipnoteraphis Klinis.

Pembekalan dengan topik ini sangatlah penting untuk dikuasai oleh para peserta pelatihan Dharmaduta Muda karena banyak mengulas terkait bagaimana sejarah hingga perkembangannya hingga sekarang Agama Buddha itu berkembang baik di dalam negeri Indonesia maupun di luar negeri dari berbagai aliran.

Agar lebih mudah memahaminya, narasumber menyajikan slide pembelajaran agar para peserta tidak hanya belajar secara audio tetapi juga visual. Dalam slide yang ditampilkan juga berisi pembelajaran terkait Sutta dari berbagai aliran yaitu Theravada, Mahayana Dan Vajrayana. Hal ini di maksudkan agar kelak dalam memberikan ceramah para calon Dharmaduta tersebut juga tidak hanya mengetahui atau memihak satu aliran tertentu karena pada dasarnya semua berdasarkan memiliki perlindungan yang sama dan tujuan yang sama.

Dharmaduta adalah seorang guru yaitu pendidik dan mendidik, itulah yang disampaikan oleh Romo Pandita Lamirin MM., M.Pd.B., CPS®., CHt.. Oleh karenanya, seorang Dharmaduta harus memiliki wawasan yang luas. Salah satunya adalah wawasan tempat bersejarah Agama Buddha di Indonesia adalah Candi Borobudur. Candi Borobudur yang merupakan maha karya warisan leluhur Bangsa Indonesia tentu saja harus diketahui dan dipahami tidak hanya keberadaannya tapi juga sejarah perkembangannnya serta nilai-nilai luhur yang tertuang di dalamnya. Dalam pelatihan ini, para peserta disajikan slide relief dan penjelasan makna yang tertuang didalamnya yang terdapat di Candi Borobudur.

Pelatihan ini menjadi sangat menarik karena narasumber menjelaskan cerita tersebut langsung berdasarkan kisah atau Jataka di balik berbagai relief tersebut dan memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari sehingga mudah dipahami oleh para peserta Dharmaduta Muda. Narasumber juga memberi pemahaman kepada para peserta untuk berbagi tanpa pamrih serta haruslah memiliki standar mutu. Hal ini agar tidak lelah dan putus asah dalam meningkatkan kualitas diri dengan mempelajari pengetahuan-pengetahuan yang ada. (DS)