Untuk menjadi seorang Dharmaduta maka tidak hanya pengetahuan Ajaran Buddha saja yang harus dikuasai tetapi kemampuan untuk menyiapkan materi khotbah serta teknik penyampaian jelas harus dikuasai juga.

Pada tanggal 10 dan 11 Agustus 2019, selama dua hari berturut-turut peserta Pelatihan Dharmaduta Muda III / 2019 mengikuti kelas Teknik Persiapan Materi Khotbah. Kelas ini dibimbing langsung oleh Bapak Hendra Lim, M.Pd, CPS® yang kerap disapa Ko Moming, seorang praktisi public speaking selama lebih dari lima belas tahun. Beliau yang lahir di Medan dan kini berdomisili di Jakarta merupakan Ketua Lembaga PSDM Pengurus Pusat Majelis Buddhayana Indonesia. Selain itu beliau juga berprofesi sebagai public speaking trainer, dosen, pembicara dan aktif untuk turut serta dalam mendukung berbagai kegiatan khususnya kegiatan Buddhis.


Mengawali pengajaran di kelas yang beliau bimbing pada hari tersebut, beliau mengadakan pre test atau uji awal terhadap peserta untuk mengukur pemahaman dan kemampuan awal peserta pelatihan. Yakni terkait dengan ceramah, baik itu pembuatan kerangka ceramah dan pengetahuan umum untuk meminimalisir kegagalan pembicara dan sebagainya.

Setelah itu beliau menjelaskan mengenai wawasan Buddhayana dan juga Agama Buddha Kontekstual. Dalam penjelasannya, beliau mengutip salah satu kalimat perenungan yang bersumber dari Thich Nhat Hanh yakni “Bentuk-bentuk Agama Buddha harus berubah supaya esensi Ajaran Buddha tetap tidak berubah.” Yang berarti Agama Buddha bukanlah agama kuno yang sudah ketinggalan jaman tetapi justru dapat berkembang seiring dengan perkembangan jaman.

Seorang Dharmaduta yang tidak percaya diri untuk tampil di depan umum saat pembabaran Dharma adalah salah satu hal yang memicu kegagalan keterampilan berkomunikasi di depan umum. Maka dari itu untuk membuat keterampilan dalam berkomunikasi di depan umum haruslah didahului dengan keyakinan diri.



Para peserta diminta untuk membuat kelompok diskusi untuk membuat kerangka materi khotbah. Yang nantinya kerangka materi khotbah tersebut akan menjadi acuan dasar dalam penyampaian khotbah.

Dalam wawancara singkat yang dilakukan reporter dengan Bapak Hendra Lim, beliau menyatakan bahwa secara umum proses pelatihan yang beliau isi dalam dua hari tersebut berjalan dengan lancar. Dimana para peserta berinteraksi dengan aktif baik dalam diskusi kelompok maupun individual, presentasi yang dibawakan oleh peserta juga sangat baik. (HL)