Pada hari Kamis, tanggal 29 Agustus 2019, Pelatihan Dharmaduta Muda Angkatan III mengangkat materi mengenai Pengenalan Kapita Selecta Pembimas Buddha dan pembahasan mengenai topik  Vipassana Bhavana yang disampaikan oleh UP.Burhan, S.Ag, M.Si dan YM. Bhikkhu Pannasami Thera.

Pembimas Buddha merupakan satuan kerja didalam Kementerian Agama yang melayani masyarakat Buddha atau lebih dikenal dengan nama Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha (Ditjen Bimas Buddha). Dalam kesempatan ini, Bapak Burhan , selaku Penyelenggara Bimas Buddha Kota Medan, memulai  pengenalan Kapita Selecta Pembimas Buddha dengan memaparkan visi dan misi Ditjen Bimas Buddha. Bapak Burhan juga menjelaskan beberapa kode etik sebagai seorang Pejabat Negara , struktur organisasi didalam Ditjen Bimas Buddha serta pembagian pangkat dan golongan eselon didalam struktur organisasi Ditjen Bimas Buddha.  Selama berlangsungnya pelatihan, Bapak Burhan memberikan kepada setiap peserta tiga pertanyaan  sehingga peserta lebih memahami struktur dan peranan unit didalam Ditjen Bimas Buddha.

Bhante Pannasami  merupakan Penasehat Dharmasoka Institute yang menyelenggarakan Pelatihan Dharmaduta Muda Angkatan III . Dalam Pelatihan ini , Beliau menjelaskan pengertian Vipassana Bhavana, perbedaan praktik meditasi Vipassana Bhavana dan Samatha Bhavana serta objek-objek didalam praktik meditasi. Dengan praktik meditasi, seseorang dapat mengembangkan kebijaksanaan di dalam dirinya sehingga terkendali dalam pikiran , ucapan maupun perbuatan. Bhante Pannasami menutup pelatihan dengan memberikan tugas kepada peserta pelatihan.


Pelatihan ini berlangsung pada pukul 19.00 WIB hingga 21.00 WIB. Para peserta mengikuti kelas dengan fokus hingga kegiatan selesai dan beberapa peserta terlihat aktif memberikan pertanyaan. Dengan waktu yang singkat , narasumber harus menyampaikan materi nya secara singkat , padat dan jelas. Oleh karenanya, para peserta perlu untuk mau lebih mandir mencari tahu dan memahami topik-topik yang disampaikan melalui tugas dan pertanyaan yang diberikan.

Dengan pengembangan diri melalui teori dan praktik yang diberikan serta wawasan mengenai eksistensi organisasi buddhis baik didalam maupun diluar pemerintahan, para peserta pelatihan diharapkan dapat mengoptimalkan peranannya dalam memberikan pelayanan dhamma sebagai dhammaduta di kemudian hari. (MH)